MITRA USAHA& PENYEDIA KEBUTUHAN TERNAK ANDA
01.01 | Author: AHMAD ADI MITOYO


Oleh: AHMAD ADIMITOYO

Gagasan Usaha Ternak Kambing Domba
Yang muda yang berkarya! Perkenalan Saya via Email dengan saudara Gunawan Prasetyo sangatlah bermanfaat dan semakin membuka mata hati Saya bahwa sektor peternakan di Indonesia memiliki peluang menjanjikan untuk dikembangkan. Perlu penulis sampaikan bilamana saudara Gunawan Prasetyo adalah seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan di salah satu universitas negeri Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada. Saat ini saudara Gunawan bersama timnya sedang menyusun suatu proposal pengembangan usaha ternak Kambing Domba yang akan dilombakan pada peringatan Hari Sumpah Pemuda diselenggarakan oleh kantor Menpora RI. Berikut abstrak dari Proposal saudara Gunawan:
ABSTRAKPeternakan domba di Indonesia belum dikelola secara profesional, sekitar 90% dari populasi domba yang ada adalah milik petani-peternak dengan kepemilikan 5-10 ekor perkeluarga. Domba dan hewan ternak lainnya masih dianggap sebagai tabungan atau simpanan oleh masyarakat pedesaan dan merupakan usaha sampingan selain bercocok tanam. Keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan akan beternak domba serta kurangnya modal seringkali menjadi kendala peternak untuk mengembangkan agrobisnis domba secara intensif. Apabila kita cermati agrobisnis komoditas ternak domba di Indonesia mempunyai prospek yang sangat besar, mengingat dalam 10 tahun mendatang akan ada 5 juta kepala keluarga muslim yang masing-masing kepala keluarga akan menyembelih satu ekor ternak kambing ataupun domba untuk kurban, satu ekor untuk setiap anak perempuan dan dua ekor untuk anak laki-laki untuk akikah. Disamping itu untuk keperluan ibadah haji di tanah suci akan dibutuhkan 2,5 juta ekor domba untuk keperluan membayar dam ataupun untuk kurban para jemaah haji. Melihat kenyataan di atas timbulah ide untuk mengembangkan agrobisnis domba berbasis kemitraan. Melalui program ini diharapkan dapat mempertemukan antara investor dengan peternak, pengelolaan agrobisnis domba secara professional, dan membantu terlaksananya ibadah kurban secara kontinyu tiap tahun serta mencukupi kebutuhan daging. Dalam hal ini pengelola bertindak sebagai manajerial dan berperan dalam penggalangan investasi, penyediaan bibit unggul, pelatihan, pendampingan dan juga pemasaran produk sedangkan peternak sebagai pelaksana pemeliharaan.